SEJARAH
SINGKAT SABANG HILL HOTEL
Hotel Sabang Hill. Sebuah hotel yang
namanya tidak asing lagi bagi para pengunjung yang pernah ke Kota Sabang. Di
balik namanya, hotel ini memiliki rekaman sejarah tersendiri tentang Kota
Sabang dan keindahan Alamnya.
Berdiri tegak sejak 1920, Sabang Hill awalnya merupakan sebuah bangunan milik Belanda yang dibangun khusus sebagai tempat komunikasi kabel atau telegram. Pada masa itu komunikasi tersebut hanya dapat dilakukan dari Sabang Hill karena lokasinya dapat menjangkau area Teluk Sabang. Kala itu Teluk Sabang dipenuhi oleh kapal dagang dari berbagai belahan dunia.
Sejak saat itu lokasi dan tempat Sabang Hill menjadi pusat perhatian para pendatang yang mengunjungi Sabang. Selain lokasinya berada tepat di dataran tinggi Teluk Sabang, Sabang Hill juga menyimpan keindahan alamnya yang luar biasa.
Bahkan, ada sebuah foto pemandangan keindahan masa silam dari keluarga Belanda yang tinggal di tempat tersebut. Foto itu memotret teluk yang dipenuhi belasan kapal.
Nama keluarga Belanda yang tinggal di tempat itu adalah Nyonya Colon pada 1940. Ia juga melahirkan putrinya Clary di tempat tersebut. Foto-foto milik Nyonya Colon itu kini juga terdapat di museum resmi di Belanda.
Foto-foto lain tentang keindahan Sabang Hill dan Kota Sabang secara umum memang sampai saat ini masih tersimpan dengan rapi di Negeri Belanda.
Sebelum menjadi milik Pemerintah Kota Sabang saat itu, Sabang Hil sudah beberapa kali mengalami pemugaran termasuk pada 1980-an pihak otorita pelabuhan yakni Kp4BS. Otorita sempat mengambil alih Sabang Hill dan mengubah fungsinya menjadi sebuah hotel dengan fasilitas nomor satu pada saat itu.
Bahkan pernah beberapa kali juga dikelola oleh pihak ketiga dengan sistem bagi hasil antara pengelola dengan pemerintah setempat.
Walau sempat vakum selama beberapa tahun karena kembali dipugar , Hotel Sabang Hill kembali berdiri tegak dengan keindahan dan nilai sejarahnya yang cukup tinggi. Jika dihitung-hitung, Sabang Hill hingga kini sudah mengalami pemugaran sekitar 65 persen.
Kini Hotel Sabang Hill kembali dikelola oleh pihak ketiga yaitu seorang putra asli Sabang bernama Teuku Indra.
Bapak Teuku Indra Yoesdiansyah Putra Daerah Pengelola Sabang hiLL Hotel
Di tangannya Sabang Hill kembali bergeliat. Tidak sedikit pejabat pemerintah, artis, dan pengusaha mancanegara yang menginap di hotel itu.
Tanpa membuang bentuk asli dan suasana alaminya Hotel Sabang Hill, tempat itu masih menjadi hotel nomor satu di Sabang dengan kelas ekslusif.
Tentu saja juga ada suguhan bentangan panorama ke Teluk Sabang yang amboi. Saat rembang petang, semburat cahaya matahari yang menukik ke cakrawala menyipratkan sensasi senja nanromantis.
Jika ingin kembali ke masa silam, bayangkanlah dulu di sini noni-noni Belanda berbaju putih menyiram tanaman dan memetik kembang bougenvill.
Menurut Teuku Indra, dari nilai sejarahnya Sabang Hill merupakan salah satu tempat terfavorit yang ingin dikunjungi para pendatang. Walau, kata dia, tidak jarang di antara pengunjung yang datang hanya untuk menikmati sunset dari ketinggian Sabang Hill.
“Pesanan kamar saat ini memang sering tidak mampu menampung pengunjung terutama pada hari-hari libur nasional. Apalagi bila kita kedatangan tamu istimewa seperti artis ataupun para pejabat negara biasanya kamar sudah full satu minggu sebelum mereka datang,” ujarnya.
Saat ini Sabang Hill masih mengalami pembenahan dari berbagai sisi termasuk penambahan ruangan dan fasilitas pendukung lainya. Hal tersebut dilakukan untuk menaikkan peringkat hotel menjadi lebih tinggi.
Namun, di balik bisnis itu dan panorama teluk yang aduhai, tangisan Clary dan lagu nina bobo dari Nyonya Colon sepertinya cerita yang sukar dilepas dari pasungan memori. Kisah itu ada dan bercerita juga bagaimana dulu kegaduhan di teluk itu hingar hingga ke tengah kota.
.jpg)
